Cerpen Tentang Keluarga Yang Hancur

Cerpen Tentang Keluarga Yang Hancur

Harapan bagi Keluarga yang Hancur

Segala ini Kukatakan kepadamu supaya kamu beroleh sejahtera di dalam Aku. Di dalam dunia kamu akan menghadapi penderitaan; tetapi tegapkanlah hatimu, kerana Aku telah menewaskan dunia. (Yohanes 16:33)

Waktu saya masih remaja, setiap tahun saya pasti akan menyertai kem remaja Kristian (juga dikenali sebagai konferensi). Setiap kem yang saya sertai pasti ada sesi memberikan kesaksian kepada kumpulan masing-masing. Salah satu topik kesaksian yang sering dikongsikan ialah masalah keluarga.

Perkongsian tentang masalah keluarga bukan sahaja berlaku semasa kem remaja tetapi juga berlaku di dalam kelas, pejabat dan di mana-mana sahaja. Nampaknya, masyarakat kita sememangnya tidak terpisah dengan masalah rumah tangga dan sudah pasti ada di antara kita mengalami penderitaan yang sama. Masih adakah harapan bagi kita yang berada dalam situasi keluarga yang penuh penderaan, saling merebut harta, mabuk sehingga memukul orang, dan masalah-masalah lain?

Alkitab mencatatkan segala masalah dan penderitaan keluarga

Mari kita lihat apa Alkitab katakan mengenai masalah ini. Alkitab mencatatkan segala masalah dan penderitaan keluarga. Misalnya, Kain membunuh adiknya, anak-anak perempuan Lot meniduri bapa mereka, Yusuf dijual oleh abang-abangnya, Absolom anak Daud memberontak dan seterusnya senarai masalah yang tidak pernah berkesudahan.

Alkitab merekodkan banyak masalah keluarga untuk menunjukkan kesan dosa terhadap kehidupan seharian kita dan kekejian yang manusia mampu lakukan. Pada masa yang sama, Alkitab tidak membuat pembaca terus “tergantung” dengan masalah-masalah yang tidak berkesudahan ini.

Alkitab menawarkan sebuah penghiburan kepada semua pembaca yang hidup di dalam keluarga yang tidak sempurna. Penghiburan itu ialah Kasih yang telah lahir bagi kita, hidup bagi kita, mati bagi kita, dan bangkit bagi kita. Pada saat keadaan keluarga kita tidak mencapai hasrat kita, Yesus kita tidak pernah menghampakan.

Ketika masalah keluarga timbul, kasih dan sukacita dari Putera Damai tidak akan berubah

Ketika masalah keluarga timbul, kasih dan sukacita dari Putera Damai tidak akan berubah. Jika Yesus pernah mengalami penolakan dari keluarga-Nya sendiri (Yohanes 7:5) dan seterusnya mengalahkan dunia, maka Dia juga dapat bersimpati dengan kita serta memberi kita damai sejahtera (Yohanes 16:33).

Allah menyertai kita, termasuklah rumah tangga yang bermasalah

Jadi, marilah kita tetap beriman dalam Yesus dan berpegang teguh pada harapan kita yang nyata dan hidup. Allah menyertai kita, termasuklah rumah tangga yang bermasalah. Semua ini akan berlalu dan Yesus akan mengelap air mata kita di Langit Baru dan Bumi Baru nanti.

Yesus bukan sahaja mati untuk masa silam dan masa depan kamu. Yesus juga menumpahkan darah-Nya untukmu di sini dan sekarang. Dia mati bagi keluarga kamu yang rosak dan runtuh. – Paul David Tripp

Tentang Penulis Bryan Wong Haoen ialah seorang penulis tetap artikel bagi Facebook Page Edmund Kumar. Bujang tapi telah dimiliki, dan kini sedang bekerja di sebuah institusi penyelidikan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

semangat terus yya, kamu berhak bahagia sayang, jangan lukai tubuh mu ya ‼️

CERPEN : Kisah Keluarga Yang Menyimpan Duka

Kisah Keluarga Yang Menyimpan Duka Karya : Karisma Revi Putri Widya Sari (XI-IPS)

Tak seperti kebanyakan ayah, Arla hanya bisa bertemu dengan ayahnya sekali atau dua kali dalam setahun.Kalau pun bertemu, waktu yang mereka miliki sangat terbatas, hanya dua atau tiga jam saja.Arla pun merasa bingung mengapa ayahnya jarang pulang ke rumah.Namun seiring berjalannya waktu, Arla mulai mengerti alasan di balik ketidakhadiran ayahnya.

Ketika Arla masih kecil, sering kali ayahnya mengajaknya dan menghabiskan waktu liburan bersama-sama.Namun, tradisi yang terjalin selama bertahun-tahun itu akhirnya berakhir, ketika ibunya memutuskan untuk membentuk keluarga baru.

Tahun demi tahun berlalu, Arla tumbuh menjadi gadis yang kuat dan hebat.Suatu hari, Arla diajak keluar bersama ayahnya untuk belanja kebutuhan sekolahnya.Ayahnya pun datang kerumah Arla untuk meminta izin kepada ibunya,Dan ibunya pun mengizinkan ayahnya untuk keluar bersama Arla.Tanpa disadari Arla lupa untuk meminta izin langsung dari ibunya.

Tibalah mereka di sebuah pusat perbelanjaan yang ada di pinggir jalan ditengah kota.Arla pun senang karena kemauannya untuk berbelanja terwujud dan dia mulai memilih apa yang dia perlukan.Tidak terasa, jam telah menunjukkan pukul 16.20, yang menandakan waktu berbelanja Arla sudah cukup. Ia segera pulang dengan diantar oleh ayahnya. Sampailah dirumah, Arla berpamitan dan berterimakasih kepada ayahnya karena telah mewujudkan kemauannya tersebut. Mulailah Arla melangkah masuk ke rumahnya membawa barang-barang yang telah dibelinya.Saat dia memasuki rumah dia disambut dingin oleh ibunya. Entah mengapa sikap ibunya seperti itu yang membuat Arla bertanya-tanya. Arla pun tidak memikirkan panjang tentang itu.Malam pun tiba Arla izin kepada ibunya untuk tidur dirumah nenek nya.Sesampainya Arla dirumah neneknya, nenek pun bercerita kejadian yang tak terduga kepada Arla.Arla ingat mengapa tadi sore ibunya bersikap dingin kepadanya,Karena kejadian yang diceritakan neneknya tersebut telah melanda ibunya.Arla memikirkan cerita nenek nya sampai tertidur.Dan keesokan harinya Arla pulang untuk melaksanakan kewajibannya yaitu bersekolah, Dia diantar oleh neneknya sampai rumah saat memasuki rumah Arla tersentak dengan kata-kata yang sangat menusuk dihati Arla. Kata-kata tersebuat terucap oleh seorang laki-laki yang baru satu tahun dia temui.Beruntunglah disaat kejadian tersebuat ada neneknya yang memihak dan melawan kata-kata laki-laki tersebut.Dari kejadian itulah Arla berpisah dengan ayahnya selama tiga tahun dan terpisah oleh tempat dan waktu. Arla hanya bisa mengucapkan maaf kepada ayahnya karena tidak bisa bertemu lagi.

“Ingatlah, ketika kau merasa hancur, masih banyak hal indah dan berharga yangmenunggumu di masa depan.”