Tikus Tanah Rusia Dan

Tikus Tanah Rusia Dan

Perangkat lunak tikus tanah untuk membangun model dunianya akan disesuaikan untuk penggunaan bawah tanah.

Программа крота будет построена для модели мира под землей.

Hewan pengerat dari bawah tanah — dengan gigi besar, mata yang berhenti berkembang, dan hasrat untuk terus menggali. Temui fenomena evolusi ini.

Sebagian besar hewan pengerat Spalax, atau ‘slepyshi’ ("orang buta") menghuni Eropa Timur dan Asia. Di Rusia, mereka hidup bahkan di daerah permafrost (tanah yang membeku).

Arsitek secara alami

Bayangkan saja, binatang buas ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah tanah untuk menggali lubang. Mereka hidup secara individu dan setiap tikus tanah menggali tidak hanya satu liang, tetapi seluruh sistem lorong bercabang di bawah tanah. Umumnya, lubang itu terdiri dari dua tingkat; bagian atas sedalam 20 sentimeter; di sini tikus mondok mengumpulkan dan membawa makanannya ke “tempat penyimpanan” di tingkat yang lebih rendah, dengan kedalaman 3-4 meter. Pada musim dingin, rata-rata satu hewan menghasilkan hingga 10 kilogram cadangan makanan. Lubang yang terbentuk setelah penggalian semacam itu disebut 'slepyshiny'.

Selain tikus mol raksasa, apa saja binatang unik Rusia yang hampir punah? Simak selengkapnya di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Willem Cornelis van Heurn yang tinggal di pedesaan Belanda abad lalu mengumpulkan tikus tanah. Koleksi itu mengungkap perbedaan ukuran, bentuk, dan kilap kulitnya. Kisah koleksi spesimen dibahas di NGI Januari 2014.

Tragedi Dosa Kesombongan Antigone dan Polynices dalam Mitologi Yunani

- Intelijen militer Rusia kini tengah menguji mata-mata baru, Agen Squek. Berbulu putih, agen ini bukanlah seorang manusia atau anjing, hewan yang biasa menjadi pelacak jejak. Agen baru ini merupakan binatang pengerat alias tikus.

Meski berukuran mini, tikus dipercaya berpotensi unggul dalam mendeteksi bahan peledak, amunisi, serta mengendus jejak manusia. Mirip seperti anjing. "Untuk operasi bawah tanah, tikus adalah agen yang sangat lihai," kata pakar Rusia, seperti yang dilansir Mail Online.

Bahkan, sumber di Moskow menyatakan, pihak militer Israel telah memakai tikus untuk menghadang kejahatan terorisme. Bila berhasil melewati serangkaian tes menuju lokasi rahasia, agen tikus ini bisa menjadi anggota dinas rahasia Rusia. "Mereka akan dijuluki honeytraps, bukan mousetraps," kata surat kabar Izvestia.

Kata spesialis teknis dan pusat keamanan EVRAAS di Moskow, Anton Venediktov, tikus dapat belajar mendeteksi bau zat tertentu. Bila mengendus bebauan itu, si tikus akan berlari ke dalam kandang. Kemudian membuat pose tertentu. "Tikus dapat dilatih memberikan sinyal soal bau senjata, bahan peledak, obat-obatan, serta tubuh manusia," kata Venediktov.

Kenapa Rusia memilih tikus sebagai agen intelijen? Kata Venediktov, binatang pengerat ini memiliki sistem saraf pusat yang cukup sederhana dibandingkan hewan lain. Artinya, tikus tidak begitu rentan akan perubahan hati atau stres emosional. Membuat perilaku mereka jauh lebih stabil.

"Mereka dapat bergaya seperti agen 007," kata Venediktov. "Bahkan, agen tikus mampu melakukan 150 tugas, dalam sebulan, dengan waktu 6-8 jam dalam tiap sif-nya."

Willem Cornelis van Heurn yang tinggal di pedesaan Belanda abad lalu mengumpulkan tikus tanah. Koleksi itu mengungkap perbedaan ukuran, bentuk, dan kilap kulitnya. Kisah koleksi spesimen dibahas di NGI Januari 2014.

Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi

Kakarratul, tikus tanah buta dan langka ditemukan di pedalaman Australia

Sumber gambar, Ranger Kanyirninpa Jukurrpa Martu

Seekor tikus tanah buta yang teramat langka telah terlihat dan difoto di pedalaman Australia.

Tikus tanah marsupial utara, atau kakarratul, hidup di salah satu daerah terpencil Australia. Sedemikian jarangnya binatang ini terlihat, pihak berwenang pun sampai tidak tahu berapa jumlah persisnya.

Spesies berukuran sebesar telapak tangan ini memiliki rambut emas sehalus sutera, ekor pendek, dan tangan seperti sirip. Tikus tanah marsupial ini tidak punya mata.

Penampakan tikus tanah marsupial biasanya hanya terjadi beberapa kali setiap dekade.

Tikus tanah ini ditemukan oleh para penjaga hutan Kanyirninpa Jukurrpa Martu— penduduk asli Australia alias suku Aborigin yang menggunakan pengetahuan budaya dan lokal untuk menjaga tanah mereka.

Para penjaga ini sedang bekerja di Gurun Pasir Besar, yang berjarak sekitar 1.500km dari Perth.

Pakar satwa liar gurun pasir, Gareth Catt, mengatakan tikus tanah ini sangat langka sehingga keberadaan mereka tetap menjadi misteri bagi kebanyakan orang.

"[Saya tahu] seseorang yang pernah melihatnya tetapi tidak tahu kalau itu tikus tanah marsupial utara—dikiranya itu semacam marmut," ujarnya kepada BBC.

Hewan penggali ini hidup di dalam bukit pasir di gurun terpencil dan menghabiskan sedikit sekali waktu di permukaan.

"[Hewan ini] hampir seperti berenang di pasir, jadi teknik survei utamanya adalah menggali parit dan saluran untuk mencari liang mereka."

Sumber gambar, Getty Images

Sangat sedikit yang diketahui tentang makhluk misterius ini. Itulah sebabnya penampakan satwa ini—yang kedua dalam enam bulan—menjadi sangat menarik.

Catt menyebut orang seringkali berpikir bahwa "tidak banyak kehidupan di gurun pasir.

Padahal, menurutnya, gurun dipenuhi dengan binatang unik. Mulai dari bilby (kelinci marsupial Ausralia) yang punya telinga besar pelepas panas hingga kadal berduri yang menggunakan duri pada tubuh untuk menyalurkan air ke mulut mereka.

Banyak hewan gurun mengembangkan keunikan yang membantu mereka mengatasi lingkungan yang keras.

"Banyak satwa liar di gurun yang, kalau Anda melihatnya di luar konteks dan Anda tidak tahu binatang apa itu, maka akan terlihat sangat tidak biasa," ujar Catt.

Correct: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Incorrect: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Beberapa dilindungi

Spalax yang lebih besar adalah spesies yang sangat umum. Para penggemar tanaman terus-menerus membasmi mereka dan sering kali gagal. Mereka tidak takut pada apa pun kecuali suara. Sehingga para pembasmi hanya menggunakan perangkat khusus yang dapat mengeluarkan suara dan getaran.

Sementara itu, Spalax raksasa yang ada di alam liar (dan perkebunan) mulai terancam punah — bahkan terdaftar dalam ‘Buku Merah Spesies yang Terancam Punah’.

Tentu saja, Anda tidak boleh menangkap atau mencoba membunuhnya — seperti semua hewan liar, mereka tidak menyukai manusia, dapat menggigit dan menjadi pembawa penyakit berbahaya.

Kemungkinan besar Anda belum pernah melihatnya

Tikus mol buta sangat jarang pergi ke tanah. Terkadang, anjing dapat menggali liangnya dan Anda akan sangat terkejut menemukan penghuni seperti itu di taman Anda!

Bayangkan saja, 20 tikus mol dapat hidup hanya di satu hektar tanah. Setiap tikus selalu menggali lorong dan pintu keluar yang besar. Mereka biasanya tidak tinggal di tanah yang dibajak, karena mereka menghindari kebisingan dan getaran mesin pertanian, tetapi mereka dapat menetap di kebun. Jadi apabila tikus mol bersarang di kebun Anda, kemungkinan besar Anda akan mengalami gagal panen… dan jangan berharap Anda dapat melihat bunga yang mekar di kebun Anda — karena mereka akan melahap semuanya!

Tikus mol terbesar

Tikus-tikus mole yang buta, wilayah Laut Hitam, 1837.

Dua spesies tikus mole hidup di Rusia — dengan ukuran lebih besar (berukuran biasa) dan yang raksasa. Kedua spesies ini lebih besar dari kerabatnya: Spalax yang berukuran besar bisa mencapai berat 700 gram, sedangkan Spalax raksasa dapat tumbuh lebih dari 1 kg. Ini 10 kali lebih besar dari bobot rata-rata tikus mole!

Tikus mol besar tersebar luas di Volga Oblast, Kaukasus Utara, dan stepa selatan Rusia. Sementara tikus mole raksasa tidak hanya ditemukan di sana, tetapi di daerah pegunungan Ural, bahkan termasuk tanah permafrost. Beberapa ilmuwan membedakan mereka sebagai spesies terpisah dari Uralian Spalax.

Ketika melihatnya, tampaknya tikus mondok hanya menutup matanya. Namun faktanya, tikus itu tidak memiliki mata sama sekali — meskipun terdapat tempat di mana mata biasa ditempatkan.

Tidak membutuhkan mata, karena ia hidup di bawah tanah sepanjang waktu, memakan akar tanaman. Yang dibutuhkannya untuk hidup hanyalah telinga yang tersembunyi di balik bulu abu-abunya, dan gigi depan yang besar, yang digunakannya untuk menggali dan makan.